1. Manhunt
Pada tahun 2008 Manhunt 2 dilarang beredar karena konten sadisme yang
ditampilkannya. Rockstar selaku pengembang, sempat merilis versi
revisinya, namun tetap dilarang diperjualbelikan. Jauh sebelumnya,
pada tahun 2004, Manhunt pertama menjadi berita utama koran-koran Inggris
menyusul tewasnya seorang siswa 14 tahun akibat ditikam dan dipukul di
Leicester. Orang tua korban merasa yakin pembunuhnya memperoleh ilham
dari game itu. Kendatipun polisi dan pengacara menjelaskan tak ada bukti
game itu memainkan peran dalam pembunuhan tersebut. Game ini dilarang
di 7 negara, termasuk Jerman, Inggris, dan Irlandia.
2. Postal
Postal adalah game yang mengusung genre "first-person shooter" menampilkan
sejumlah adegan yang mengerikan. Gamer diajak untuk menembaki sejumlah
pekerja dan warga sipil yang dikisahkan sedang "mengamuk" di sebuah
wilayah berlatar belakang Irlandia. Digambarkan warga sipil dan
pemberontak sedang menggenjot produksi obat terlarang untuk keperluan
terorisme. Game terorisme ini dilarang di 13 negara termasuk Australia,
Selandia Baru, dan Swedia.
3. Bully
Game ini dilarang keras di Brazil, Inggris, dan juga di Amerika Serikat. Game ini
sudah dianggap mengajak anak-anak sekolah untuk berbuat keonaran di
sekolah dan dianggap dapat merusak moral generasi muda saat ini.
4. Left For Death 2
Pemerintah Australia dan juga pemerintah Jerman melarang game ini,
karena tak memberikan label peringatan agar game tersebut hanya
dimainkan orang dewasa berusia 18 tahun ke atas. Gambar-gambar yang
dimunculkan seringkali berlebihan, sebut saja zombie, mutilasi, detail
luka, dan juga banyaknya tumpukan mayat.
5. Football Manager (2005)
Game yang bertemakan sepakbola ini, dilarang di china pada tahun 2005.
Pemerintah Republik Rakyat Cina mengklaim permainan ini melanggar UU China karena memuat konten berbahaya bagi kedaulatan Cina dan integritas
teritorial. Pasalnya di game ini, Football Manager (2005) memasukan Tibet dan Taiwan
sebagai negara terpisah dari Cina.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar